Penderitaanku adalah robeknya kulit yang menutupi kesadaranku. Sebagaimana biji buah mesti pecah, agar intinya bisa tegak dibawah matahari, demikian pula aku mesti mengenali derita.
Dan kalau saja aku menerima hatiku di dalam ketakjuban terhadap keajabaiban sehari-hari dari hidupku, deritaku rasanya tak kurang menakjubkan dibanding kerianganku.
Banyak diantara penderitaanku adalah pilihanku sendiri.
Semoga semesta berbahagia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar