Rabu, 07 Januari 2009

SAHABAT

Hari ini, 07 Januari 2008, saya berpikir tentang makna "persahabatan' bagi diri saya. Ketika saya mulai merasa tidak punya " sahabat "...


Ada ungkapan yang mengatakan bahwa memertahankan apa yang sudah ada dalam gengaman kita itu lebih sulit daripada meraihnya. Ungkapan ini rupanya berlaku juga dalam persahabatan. Kita bisa saja bersahabat dengan banyak orang, tetapi untuk tetap memertahankan dan menjaga persahabatan itu diperlukan usaha yang sungguh-sungguh. Karena persahabatan itu tidak selalu berjalan mulus. Adakalanya perbedaan pendapat dan pandangan menjadi ujian kelangsungan persahabatan itu. Keberhasilan tiap individu melewati masa sulit dalam menjaga persahabatan, menjadi titik penentu kelangsungan persahabatan itu. Dari sinilah seorang sahabat yang sejati itu muncul, seorang sahabat yang akan selalu berusaha melindungi persahabatan yang sudah terjalin.


Suatu kali, Socrates bertanya kepada seorang lelaki tua yang sederhana tentang apa yang paling membuatnya bersyukur. Lelaki itu menjawab, "Yang saya syukuri adalah meski keadaan saya begini, saya memiliki sahabat-sahabat yang begitu setia sampai saat ini."


Kata "friend" (sahabat) dalam bahasa Inggris berasal dari akar kata yang sama dengan "freedom" (kebebasan). Sahabat sejati memberi kebebasan kepada kita untuk menjadi diri sendiri. Kita bebas mengungkapkan kebimbangan, gangguan, dan ancaman dalam kehidupan kita.


Dalam banyak hal, mencari sahabat sejati adalah seperti mencari kebahagiaan, kekayaan, atau popularitas. Sukacita sejati -- sukacita yang hidup di sumsum tulang kita -- jarang menghampiri kita ketika kita menggunakan seluruh waktu kita untuk mencapainya. Malahan, sukacita sejati itu sering kali merupakan sisi positif yang kita dapat saat kita tenggelam secara total dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Hal yang senada, sejarah mengatakan bahwa kekayaan yang berlimpah belum tentu ada pada mereka yang menaruh pikiran mereka sepenuhnya pada kekayaan saja. Popularitas pun sering kali juga tidak lebih dari hasil pengabdian dan kerja yang sungguh-sungguh dari orang biasa yang memutuskan untuk melakukan hal-hal yang luar biasa. Demikian pula dengan persahabatan. Lebih dari apa pun, menjalin persahabatan itu lebih dari sekadar siapa kita, bagaimana perasaan kita, dan apa yang kita yakini tentang diri kita sendiri. Tetapi sebenarnya, hal terpenting dalam menjalin suatu persahabatan adalah kemampuan untuk menerima diri apa adanya dan menerima orang lain apa adanya pula sehingga orang lain melihat diri kita yang sesungguhnya. Saya kira setelah melalui proses, kita semua akan mengetahui manakah sahabat sejati kita.


Untuk sabahat saya yang hilang, Sonya, Yenny, Puspa, Titin.

Semoga waktu bisa mempertemukan kita kembali.......I've good time with you girls.


For my best friend di SMP Frateran Ndao, SMA Negeri 1

Maafkan saya Ina karena tidak menyatukan waktu kita selama 2 minggu saya di Ende.


I always keep the story of us in my deep heart.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar