Senin, 12 Januari 2009

HATI BICARA




"Orang yang berbahagia bukanlah orang yang hebat dalam segala hal, tapi orang yang bisa menemukan hal sederhana dalam hidupnya.”





Hal sederhana itu apakah termasuk mengikuti kata hati, atau mendengarkan ketika "hati bicara"? Termasuk ketika "hati bicara" yang mungkin juga akan menyakitkan orang lain.


Saya mungkin berbahagia untuk itu, tetapi untuk itu saya harus menyakiti orang lain, saya mungkin tidak perlu "bahagia"? Bahagia yang saya mau adalah semua bahagia.

HATI BICARA

Terdiam aku pada temaran lampu, sayup kudengar suara adzan. Gundahku tidak menidurkanku , hanya diam dan bertanya. Apa yang salah pada hati ini? Apa yang salah pada bahagia ini?
Tidak ada jawaban, hanya cerita-cerita lama yang masih terus bermain di benakku.
Jauh kuteringat akan kisah, manis yang ada, sehingga sulit pudar. Meloncat dan menari seakan membantuk suatu episode yang tak akan hilang.
Episode dimana kemurnian dan ketulusan masih terlukis dengan jelas, dimana hanya hati sebagai peran utama.
Masih terdiam, mendengar hati bicara, pada kenyataan yang sulit kutampik. Waktupun berbisik "aku akan mengahapus gundahmu", biarkan aku menjadi peran pengganti dikala hati lelah.
Aku pun bisa tertidur dengan mimpi yang indah.

..........................for best, yo're always fill my heart when I'm empty.
..............................for moon, I must sure that you're tha last one, and please give me that sure

Tidak ada komentar:

Posting Komentar